Pengaruh Turunnya Harga Minyak Terhadap Bursa Saham dan Kurs


Pada era keterbukaan informasi media sekarang, seorang influencer (public figure yang pernyataannya memberikan dampak besar) dapat memberikan perubahan yang signifikan hanya dengan status di media sosial, utamanya Facebook dan Twitter.

Tanggal 7 Agustus 2018 lalu, Elon Musk berkicau di Twitter terkait harga saham Tesla yang merupakan perusahan yang dipimpinnya.



Kicauan ini berdampak buruk pada saham Tesla, Inc. Saat itu harga saham Tesla di harga $379. Setelah kicauan Elon Musk tersebut saham Tesla terus menurun hingga mencapai harg $250 pada 8 Oktober 2018.



Begitu juga dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Trump berkicau pada 21 November 2018 lalu dengan menunjukkan kegembiraannya karena harga minyak menyentuh $54.

Trump secara terbuka mengucapkan kepada Arab Saudi sebagai mitra yang solid, dan menganggap penurunan harga minyak layaknya diskon pajak yang luar biasa bagi rakyat Amerika dan Dunia.

Per tanggal 26 November 2018 harga minyak telah menyentuh $50 setelah menyentuh harga tertinggi di $75 pada awal Oktober 2018 lalu. Harga minyak masih berpotensi turun lagi karena kicauan Donald Trump di Twitter tersebut. 

 

Dampak Harga Minyak pada Bursa Saham Indonesia


Kebutuhan minyak mentah yang semakin meningkat seiring dengan munculnya negaranegara industri baru secara langsung akan mempengaruhi harga minyak mentah dunia. Hal tersebut jika dikaitkan dengan aktivitas perekonomian maka harga minyak akan berpengaruh terhadap perekonomian suatu negara.

minyak, saham, oil, berita, kurs


Bagi negara penghasil minyak (pengekspor), kenaikan harga minyak menggambarkan adanya pemindahan kesejahteraan dari negara pengimpor minyak ke negara pengekspor minyak. Hal ini akan berdampak pada penerimaan dan kesejahteraan masyarakatnnya. Selanjutnya, akan berdampak pada perekonomian.

Haldane (1997) mengemukakan bahwa aktivitas ekonomi yang tinggi akan menekan inflasi dan mata uang terapresiasi di negara pengekspor minyak. Berdasarkan hasil penelitian Kilian dan Park (2007), Rati dan Park (2007) dan Bjornland (2008) menemukan bahwa kenaikan harga minyak dunia akan mendorong kenaikan indeks harga saham.

Hal ini karena kenaikan harga minyak dunia mendorong perekonomian sehingga terjadi peningkatan permintaan agregat dan meningkatnya kesejahteraan. Dengan tingkat kesejahteraan masyarakat yang tinggi maka masyarakat cenderung melakukan investasi pada instrumen saham.

Berdasarkan data transaksi perdagangan saham yang dikeluarkan oleh BEI tanggal 26 November 2018, tercatat bahwa sektor pertambangan mencatatkan sekitar 7.66% dari seluruh perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dan mendominasi transaski perdagangan di kisaran 35% total transaksi. Dengan persentase demikian besar secara langsung akan mempengaruhi pergerakan IHSG.

Selain itu, pergerakan IHSG banyak didorong oleh saham-saham yang aktif diperdangkan sehingga kenaikan harga minyak akan mendorong kenaikan IHSG. Hal ini disebabkan dengan adanya kenaikan harga minyak akan memicu kenaikan harga bahan tambang secara umum, selanjutnya, akan mendorong harga saham perusahaan tambang, akhirnya mendorong kenaikan IHSG.

Lalu, bagaimana dampak harga minyak yang telah turun 30% dalam 1,5 bulan terakhir?. Tentu saja ini berdampak pada saham-saham sektor pertambangan, khususnya perusahaan tambang minyak. Dari beberapa emiten di sector tambang minyak ELSA dan MEDC paling aktif ditransaksikan. Bagi pemegang kedua saham tersebut, perlu memantau secara ketat.

 

Pengaruh Harga Minyak Terhadap Kurs


Kurs Perubahan harga minyak mentah telah terbukti mampu menjelaskan pergerakan nilai tukar valuta asing / kurs, terutama yang diukur terhadap dolar Amerika Serikat.

minyak, saham, oil, berita, kurs

Hal ini disebabkan sebagian besar perdagangan minyak mentah menggunakan dolar Amerika Serikat, dan minyak adalah sumber energi utama dunia, sehingga variasi dalam perdagangan internasional, minyak mentah memiliki dampak yang signifikan pada penilaian relatif dari dolar AS.

Berkaitan dengan pengaruh harga minyak terhadap kurs. Munoz dan Dickey (2009) melakukan penelitian mengenai hubungan jangka panjang antara harga spot listrik, nilai tukar dolar Amerika / Euro dan harga minyak.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga minyak berpengaruh terhadap dua variabel lainnya dalam jangka pendek. Artinya, dalam jangka pendek harga minyak berpengaruh terhadap nilai tukar dolar AS /Euro.

Kesimpulannya bahwa jika terjadi peningkatan permintaan minyak akan mempengaruhi permintaan dolar Amerika Serikat dan selanjutnya, akan mempengaruhi nilai tukar mata uang domestik terhadap dolar Amerika Serikat.


*dihimpun dari berbagai sumber


Oleh: Don Cuan
Seorang trader saham dan forex, investor saham, pemahat kata, pecandu rindu, penikmat kopi, dan pemburu senja. Dapat dihubungi melalui akun telegram: @sahamania.

Posting Komentar

0 Komentar